BABAK I
A.J,CRONIN.
mengatakan bahwa kehidupan bukanlah jalan yang lurus yang mudah dilalui dimana
kita bisa pergi bebas tanpa ada halangan, kehidupan seringkali seperti
jalan-jalan sempit yang menyesatkan, dimana kita harus mencari jalan, tersesat
dan bingung. Sering rasanya sampai pada jalan yang tak berujung. Namun, jika
memiliki keyakinan kepada Tuhan yang Maha Pemilik Kehidupan, pintu pasti akan dibukakan untuk
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu kita inginkan, namun pintu yang terbaik
untuk kita.
Kita tidak akan
pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang jika kita tidak memulainya
sekarang dan hanya menunggu. Curahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk
melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Lakukan tugas
sebaik mungkin selama kita masih memiliki waktu, jangan membiarkan waktu berlalu dan sia-sia.
Suci adalah seorang anak ayang berasal dari keluarga yang berada, semua
kebutuhannya seakan dapat dipenuhi. Banyak orang yang menginginkan kehidupan
seperti yang ia rasakan. Suci merupakan seorang gadis yang baru menyadari
betapa berharganya setiap detik dalam hidupnya, suci ingin mengubah segala
sesuatu dalam hidupnya menjadi lebih baik. Tapi rencana itu tidak semudah
membalikkan telapak tangan, banyak rintangan untuk menempuh tujuannya. Perubahan
kondisi keluarga yang kurang baik adalah hal yang utama yang paling ingin ia
perbaiki. Walaupun banyak masalah yang ia lalui tapi suci masih punya teman
yang selalu siap mendengarkan cerita suka dan dukanya.
Mesra dan
Suci sedang duduk
diteras rumah indri
Indri :
Mona…aku bisa nanya sesuatu samamu? (tetap melihat kebuku yang dibaca)
Monalisa : kenapa harus nanya dulu, Tanya
aja apa yang mau kau Tanya. (tetap memandang kelayar laptopnya)
Indri :
apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?
Monalisa :
(melihat kearah indri yang masih tetap membaca). Tumben pertanyaanmu serius !!
Kenapa??
Indri :
trus kenapa kau balik nanya? aku butuh jawabanmu untuk pertanyaan itu.
Monalisa :
ya gak apa-apa. selama aku kenal kau, kau gak pernah nanya seserius ini. Aku
Cuma sedikit kaget ajaa…(kembali menatap layar laptopnya)
Indri :
trus apa jawabanmu?? (melihat kearah monalisa)
Monalisa :
(tutup laptop) kek mana ya cara bilangnya.. gak muluk-muluk lah, sama kek orang
lain juga. tapi yang paling aku inginkan sekarang itu adalah kenyamanan hidup. Kondisi keluargaku
dari dulu sampe sekarang gak pernah ada perubahan, aku mau keluargaku itu bisa
saling memahami satu sama lain, bisa berbagi. Tp aku gak pernah dapatkan itu
dari keluargaku sendiri.
Indri :
(mengerutkan kening sambil sedikit senyum) kenyamanan hidup yang gimana?
Monalisa : kenyamanan hidup yang aku mau itu
adalah..... hidup yang penuh dengan CINTA
KASIH. Jadi ketika aku mendapatkan kasih sayang dari orang lain, aku juga bisa
memberi kasih sayang sama orang lain tanpa harus memandang siapa orang itu.
Indri :
itu aja?? Gak ada keinginan yang lebih menarik perhatianmu ya? (kembali membaca
bukunya)
Monalisa :
kenapa? Apa keinginanku kelihatan bodoh? Tapi memang itu yang paling aku mau
terjadi dalam kehidupanku saat ini dan yang akan datang.
Indri :
apa yang paling kau cari dari kehidupan yang kek gitu? Apa itu semua bisa
mendukung keinginanmu yang lainnya?
Monalisa :
aku mencari cinta kasih itu sendiri. Karena aku percaya dengan kehidupan yang
seperti itu, aku akan menemukan semua yang aku cari selama ini.
Indri :
trus apa lah yang mau kau lakukan sekarang?
Monalisa :
udah lama aku memulainya, dan aku udah
mulai dari yang paling terdekat. Semuanya aku awali dari keluargaku. Sampai
sekarang hasilnya masih jauh dari yang aku harapkan. Tapi aku percaya keajaiban
itu ada, asal aku bisa bersabar menunggu waktu itu tiba dann… aku serahkan
semuanya sama Tuhanku yang luar biasa. (berdiri sambil berkemas akan pulang
kerumah).
Indri :
aku juga tunggu itu terjadi samamu, aku pikir udah benar yang kau bilang, kalau
semuanya memang harus dimulai dari rumah kita sendiri yaitu keluarga kita.
Lakukan yang terbaik mon. (sambil berdiri)
BABAK II
Banyak hal yang
terjadi dalam kehidupanan yang lalu dan masih akan banyak terjadi dimasa yang
akan datang. Saat ini banyak kenangan yang indah dan kenangan pahit. Semua
orang akan mengalami hal yang sama, karena itu buat kenangan saat ini untuk diingat dihari yang
akan datang.
Hidup adalah
belajar. Belajar untuk menyelesaikan setiap teka-teki yang sudah disiapkan
oleh-Nya. Yang terpenting adalah, dalam kondisi apapun, selalu lakukan yang
terbaik yang kita bisa. Seberat apapun masalahmu, sekelam apapun beban dalam
hidupmu, jangan pernah lari dari
masalah, apalagi bersembunyi.Temuilah TUHAN
dengan lapang dada dan bersihnya hati, dengan KESABARAN pasti bisa bertahan
dari setiap badai cobaan hidup. Saat mendapati masalah, yakinlah bahwa kau tengah dipersiapkan-NYA untuk
menjadi sosok yang tegar dan berani.
Dalam
menyeselesaikan sesuatu masalah tidak harus berbarengan emosi. Karena hasilnya
tidak akan maksimal.
Suci mempunyai keluarga, Ayah, IBU, dan seorang kakak yang bernama LEO.
Hubunngan Suci dan Leo jauh dari hubungan kakak adik. Ini adalah hal yang
sering terjadi dalam keluarga Suci, yaitu selalu bertengkar dengan Leo.
Suci sedang baca majalah
Samuel : Mona…. !!!
Monalisa :
apa bang (menutup majalahnya)
Samuel :
ada kau lihat flashdisk ku, semalam kau yang pake kan? (sambil mencari
disekitar ruangan)
Monalisa :
tapi udah ku kembalikan bang pas abang telponan semalam (mona berdiri melihat
kearah samuel)
Samuel :
ada kau kasih ketanganku?
Monalisa : ya gak sih bang, tp kan ku letakkan dimeja. Abang sendiri
pun yang nyuruh aku letakkan di situ, ingat-ingat dulu lagi bang dimana abang
simpan, ntah dipinjam kawanmunya lagi. Ingat-ingat kek bang. (ikut mencari)
Samuel :
gak usah kau banyak ngomong, cari aja (sambil melemparkan tumpukan HVS bekas
kearah monalisa). Masih sempat pula kau ngomong disitu. Taunya kau apa-apa aja
isinya? Bahan kuliahku disitu semua.
Monalisa :
(mona bediri dan menatap tajam samuel),,,bang…harus yah kau lempar aku kek
gitu? Aku adekmu ya, aku juga bukan anak kecil, aku gak suka sama kelakuanmu
yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Harus kau marah-marah, harus kau
bentak-bentak aku. Aku juga punya batas kesabaran ya…(menangis)
Samuel :
ya udah kesana kau kalu gak mau nyari (mendorong monalisa kearah kursi hingga
jatuh) masih sempat pula kau khotbah di sini. Jangan ku lihat kau di situ,
emosi aku liat mukamu. (sambil terus mencari fd ).
MAK LEO
DATANG
Ny.Ginting : EL… kok harus gitu sama adek sendiri?
(membantu monalisa berdiri, monalisa meninggalkan ruangan). kan bisa dicari
sama-sama.
Samuel :
akh…memang selalunya itu cari masalah, udah tau awak buru-buru. Masih sempat
pula ngomong panjang lebar.
Ny.Ginting : (ikut mencari) EL... sebenarnya apa yang
kau sembunyikan dari mamak? Mamak ngerti, kau punya beban pikiran. Mamak jauh
lebih kenal kau, dari siapapun simuka bumi ini. Kalau kau punya
masalah……………(Samuel memotong kalimat Ny.Ginting)
Samuel : Mak…kenapa harus diulang terus pertanyaan itu? Aku kan
udah bilang aku bisa selesaikan itu semuanya. Mamak gak usah terlalu mikirin
hal sepele kek gini lah. (melihat kearah Ny.Ginting yang masih mencari fd )
Ny.Ginting : EL…ibu mana pun pasti bisa merasakan apa
yang mamak rasakan sekarang. pernah gak kau berpikir kenapa mamak ngomong kek
gini? (melihat Samuel dan mendekat kearah samuel).. itu karena dalam mamak ada
kau. Waktu kau sedih, senang, kebingungan, semuanya mamak bisa rasakan. Karena
memang itulah ibu yang sesungguhnya. Jadi jangan pernah menyembunyikan apapun
dari mamak EL. (sambil memberikan fd ke samuel)
Samuel :
(menerima fd sambil sedikit tersenyum) mak...tanpa aku bilangpun mamak udah
taukan. Aku hanya menunggu waktunya…(mecium kening Ny.ginting). aku pergi dulu
perempuan hebat.
Ny.Ginting
tersenyum melihat anaknya.
BABAK III
Selama hidup, lebih baik segeralah perbanyak kebaikan,
syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri dimanapun. Bebas, lepas, tidak
terikat dan melekat, cerah ceria, beerpikir optimis dan positif setiap saat.
Generasi yang luar biasa itu mampu menemukan sesuatu yang
paling berharga diantara berbagai hal yang orang lain anggap tidak penting atau
bahkan sudah usang.
Mesra adalah sosok perempuan yang selalu menikmati hidup,
setiap hal yang terjadi dalam hidupnya selalu ia ucapkan syukur. Dalam setiap
kata yang ia ucapkan terkadang mempunyai kekuatan untuk membuka setiap pintu
hati yang sudah lama buta.
Di
teras rumah LEO sedang
mengenakan sepatu. MESRA datang
membawa beberapa buku !!
Indri :
bang EL.....mona ada ?
Samuel :
ada… masuklah…(tak melihat indri)
Indri :
mau kemana bang?, tumben pagi-pagi udah rapi. (sedikit mengejek)
Samuel :
(melihat ke indri) emang pernah kau lihat aku berantakan?
Indri :
hhuuuuu……..ada yang tak suka? (tak menghiraukan Samuel yang sedang bad mood)
Samuel :
apanya tujuanmu kesini sebenarnya? Mau cari masalah? Atau karna Gak ada kerjaan
? (samuel berdiri lalu menyandang tasnya)
Indri :
biasa ajalah bang, gak usah nyolot juga. akukan mahasiswi, wajarlah kalau
sibuk. Emang situ….taunya………….
Samuel :
apa lagi mau kau bilang?? (samuel tampak kesal)
Indri :
(mendekati samuel) ckckckckckc……bang… kau pernah gak berdiri di depan cermin,
trus kau bayangkanlah kalo seseorang yang didepanmu itu jadi sosok orang yang
paling menyenangkan, sosok yang sopan santun, sosok yang ramah, sosok yang
berwibawa, atau jadi seorang pemimpin yang berwibawa, seorang pendeta, seorang dokter,
seseorang yang bisa membuat orang disekitarmu itu berpikir bahwa mereka adalah
orang paling berunutung pernah kenal samamu?
Samuel :
kok adalah orang stress kek kau yaa….(melangkah)
Indri :
(menarik ringan samuel), tunggu dulu bang, jawab dulu pertanyaanku itu (sedikit
cemberut) atau jangan-jangan kau Cuma berpikir kalau kau jadi laki-laki yang paling ganteng didunia.??
Beughhhh,….. gak jaminan hidup bahagia walaupun ganteng bang, kau pikir semua
perempuan berpikiran dangkal. Ckckck salah bang EL. Perempuan itu butuh
laki-laki yang pintar, wawasannya luas, peduli keluarga, bisa jadi pemimpin
yang baik, sopan santun, banyak lagilah bang…trus satu lagi bang….perempuan
juga lebih suka sama laki-laki yang punya banyak harta (indri ketawa)
Samuel :
gak usah banyak ceritamu (membalikkan tubuh indri dan mendorongnya masuk ke
rumah)
Samuel sedikit memikirkan
perkataan indri
BABAK IV
Percaya atau tidak, karakter seorang anak dibentuk di
dalam lingkungannya terutama RUMAH. Siapa yang akan membentuk anak itu? Jelas
jawabannya adalah ORANG TUA. Pembentukan karakter itu sudah terjadi sejak anak
itu dipangkuan orang tuanya. Tidak salah jika seseorang di luar dari rumah akan
menilai orang tua itu bagaimana setelah melihat karakter seorang anak, baik
dalam tindakan juga dalam perkataan. Semua itu akan dinilai orang lain.
Dalam keluarga memang sering masalah. Setiap masalah
pasti ada penyelesaiannya, hanya saja bagaimana cara setiap orang untuk
menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan kedua orang tua Suci, pertengkaran
selalu memenuhi rumah mereka namun penyelesaiannya seakan sering kali tidak mereka temukan.
Pagi
itu Di ruang tamu ada Pak LEO dan Mak LEO sedang duduk.
Bapak Ginting : pernahnya kau ajari siEL itu untuk hormat
sama orang tuanya? (sambil baca koran)
Ny.Ginting
: seharusnyakan orang tuanya
yang mengajarinya, siapa orang tuanya? Bukan
hanya aku ajakan? (lalu minum teh buatannya)
Bapak Ginting : (melipat korannya, lalu melihat kearah
Ny.Ginting)….!!!!
Ny,Ginting :
(Ny.Ginting meletakkan gelasnya)….. kenapa? Ada yang salah ? benarkan yang aku
bilang, bukan hanya mamaknya aja orang tuanya masih ada bapaknya, seharusnya
bapaknya juga berperan ngajari dia.
Bapak Ginting :
kau mau bilang kalau aku gak peduli sama anak-anak? (sedikit tersinggung)
sedikitpun orang itu gak pernah menghargai aku sebagai orang tuanya, gak peduli
mau itu mona atau EL, semuanya sama aja. Mereka selalu menganggap aku sebagai
orang tua yang tidak peduli sama orang itu. (mengeraskan suaranya)
Ny.Ginting : kembalikan pertanyaan itu
sama dirimu sendiri? Kapan kau benar-benar peduli sama mereka. Keinginan mereka,
masa depan mereka, harapan mereka, memahami mereka. Sekecil apapun yang bisa
kau lakukan untuk mereka, seharusnya bisa kau tunjukkan. Jangan menuntut orang
lain untuk menghargai kau, smentara kau belum lakukan itu untuk orang lain.
Ajari mereka untuk bisa menghargai orang lain, biar diluar sana orang menyebut
kalau kau benar-benar orang tua yang baik karena berhasil membentuk karakter
anak itu menjadi baik. Satu hal yang kau harus tau kalau pribadi seorang anak
itu dimulai dari rumah. Kalau mereka baik dirumah maka diluar mereka akan
selalu membawa kebiasaan itu. Kalau tidak enggak ya sebaliknya..(pergi
meninggal ruangan dan membawa gelasnya)
Bapak Ginting :
(melihat kearah Ny.Ginting)……….????? (mona ke ruang tengah sambil menyandang
tasnya dan akan pergi)
Monalisa :
pak, aku berangkat ya??? (mengulurkan tangannya)
Bapak Binting : mau
kemana kau?? (menjabat tangan monalisa)
Monalisa :
hari ini kami ada camping dari kampus pak, kan kemarin dah aku bilang, mamak
juga dah kasih izin. (monalisa yang sudah paham Bpk Ginting)
Bapak
Ginting : penting kali kau
harus ikuti itu? Ada gunanya kau ikuti itu? Gak ada lagi hal yang lebih penting
yang bisa kau kerjakan. (tidak menyetujui keinginan monalisa)
Monalisa :
pak…tapi aku pengen ikut, udh tiga kali kampus buat kek gini, sekalipun aku gak
pernah ikut. Kali ini ajanya..(monalisa sedikit memohon)
Bapak Ginting : uda lah,
gak usah ikut-ikut untuk yang kek gitu, kau harus pintar milih yang lebih baik
untuk kau kerjakan. Jangan kerjakan hal hal yang buat waktumu sia-sia. (bapak
ginting berdiri dan membawa korannya,
dan tidak mengizinkan monalisa pergi) jam 2 nanti ambilkan ada kiriman boumu
!!! gak boleh kau pergi..udah..!! (meninggalkan rungan itu)
Monalisa : (mencoba membujuk bapak ginting, merangkul
lengan bapak ginting) pak…boleh lah aku ikut. Kali ini aja,,!!!!
Bapak Ginting : (menatap tajam monalisa) ENGGAK…..!!!!
(meninggalkan ruangan)
Monalisa
terdiam……………..
Ambisi dan mimpimu
adalah samudra. Meski kadang
terjadi pasang surut, tapi takkan pernah surut airnya. Oleh sebab itu,
semangatlah selalu, meski pekerjaannya sekecil apapun. Jangan pernah
menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini.
Setiap manusia
dilahirkan luar biasa, kita semua sebenarnya memiliki potensi yang besar dan
hebat. Karena itu kembangkanlah potensi yang ada semaksimal mungkin, dan
gunakan dengan tepat, buat orang disekitarmu merasa bersyukur pernah kenal
denganmu
SUCI Di teras
depan …
Samuel :
(baru bangun, jalan ke teras) ….. kok
masih di sini kau?? Sekarangkan kau bilang kalian campingnya? Kenapa
belum pergi?? (sambil melakukan gerakan-gerakan kecil)
Monalisa :
(melihat samuel dengan wajah sedikit kesal)….!!
Samuel :
(bingung) kenapa??? Gak dikasih izin lagi..(sedikit senyum sinis)
Monalisa :
kau udah tau bang kalau akau gak akan dikasih izin, sekarang kau mau ketawa
sepuas-puasnya…. (monalisa masuk kerumah)
Samuel
tidak menghiraukan kekesalan monalisa
BABAK V
Hal yang kita anggap buruk yang pernah terjadi dalam
hidup tidaklah sepenuhnya buruk. Karena akan ada hal-hal baru yang akan kita
temukan yang tanpa kita sadari justru hal itu yang membuat kita semakin dewasa
dalam menyikapi setiap masalah. Jangan terlalu menyesali pengalaman buruk itu,
justru berusahalah untuk menciptakan sesuatu yang baik. “manis jangan langsung
ditelan dan pahit jangan langsung dimuntahkan”
Monalisa sama sekali tidak mengharapkan kejadian di pukul
13:57 itu terjadi dalam hidupnya. Jika waktu bisa dikembalikan. Andai mona
pergi camping?, andai mona tidak pergi mengambil kiriman itu? Andai mona lebih
berhati-hati di jalan?. Tapi siapa yang bisa mengembalikan waktu yang sudah
berlalu. TAK SEORANGPUN BISA MELAKUKANNYA.
Monalisa mengalami kecelakaan ketika akan menjemput
titipan. Mona kehilangan banyak darah dan sangat membutuhkan pendonor. Bahkan
EL yang tidak pernah peduli akan keluarganya berusaha menyelamatkan adiknya
dari maut itu. Tapi perjalanannya tidak semudah yang diharapakan. EL
mendapatkan banyak masalah, ia dituduh mencopet dompet seorang ibu yang
sebenarnya telah ia tolong. Karena banyaknya masalah akhirnya EL memutuskan
untuk meminta bantuan INDRI.
### Ketika indri membantu EL
Indri : pak...kami mohon
bantuannya. adik teman saya saat ini dalam kondisi darurat pak, dia kehilangan
banyak darah. Teman saya lagi mencari seseorang yang mau jadi pendonor untuk
adiknya pak, jadi saya mohon bapak bebaskan teman saya. Saya bisa jamin kalau
teman saya tidak salah pak.
Polisi : (memberi izin)
baikalh.....
Sesuah EL di bebaskan polisi, EL dan INDRI sama-sama mencari orang yang mau
jadi pendonor untuk MONA.
Samuel : bapak bersedia
menjadi pendonor untuk adik saya pak... terimakasih banyak pak (dengan ekspresi
wajah bahagia,sambil menjabat tangan pendonor)
Pendonor : ia pak, saya bersedia..(menerima
hangat jabatan tangan EL)
Di ruangan RS. Ny.Ginting sedang memperhatikan wajah pucat putrinya yang
terbaring lemah. Sambil menyentuh wajah putrinya, Ny.ginting menangis seakan
merasakan apa yang tengah dirasakan putrinya. Tak lama kemudian Bpk. Ginting
masuk ke ruangan dimana Monalisa di rawat disusul oleh EL. Disana terjadi
petengkaran antara Bpk. Ginting dan Ny. Ginting.
Ny. Ginting : (melihat bpk.ginting) apa yang kau pikir setelah lihat
kondisinya sekarang? Lihat kondisinya,,,puas kau sekarang. Kenapa? Kau mau
ketawa, atau kau bahkan mau bilang kalau ini semua karna kesalahanya....LIHAT
WAJAHNYA. Kau bahkan gak bisa rasakan sakit yang dia rasakan kan..kau bahkan
mau bilang kalau dia gak pernah menghargai kau sebagai orang tuanya? Apa yang
mau kau bilang? Jawab aku, jangan hanya diam aja...!!! dia Cuma bisa diam kan
waktu kau bilang JANGAN..!! menurutmu apa arti semua itu kalau bukan karena dia
menghargai kau? (Ny. Ginting seakan-akan menyalahkan suaminya)
Bpk. Ginting : CUKUP....kau mau
bilang ini karena aku? Kau juga mau bilang kalau ini keinginanku? ENGGAK...aku
gak pernah ini mau terjadi. DIA yang bikn dirinya sakit, dia yang melukai
dirinya sendiri, jangan bilang ini karena aku...(Bpk. Ginting menyela perkataan
istrinya, walau hatinya sangat terluka).
Monalisa : (terbangun dari
tidurnya) kapan aku bisa lihat keadaan kalian damai, kapan aku bisa lihat
kalian saling menguatkan waktu ada permasalahan, kapan aku bisa lihat wajah
kalian penuh dengan senyum yang hangat?? Bahkan dalam kondisiku yang
sekarangpun kalian bisa berantamm. Kalian gak malu sama usia kaliann? Pernah
kalian ngerti apa yang aku mau? Pernah kalain ngerti seberapa besar aku sayang
sama kalian?...ENGGAK....kalian gak pernah tau apa yang aku mau kann....
Ny.ginting : mona..jangan ngomong
gitu sayang...mamak sayang samamu mona, (ketika Ny.ginting berbicara,
bpk.ginting meningggalkan ruangan)
Bpk.ginting : (bpk.ginting tidak
mampu melihat air mata putrinya,lalu ia pergi)
Samuel : (samuel yang mulai
kesal melihat perilaku bapaknya, menghentikan langkah bapaknya). Mau kemana
pak? ada gak sih pedulinya bapak sama keluarga kita (menggenggam lengan
bapaknya)
Bpk.ginting : (melihat samuel
dengan linang air matanya yang tak mampu ia sembunyikan, lalu melepaskan
genggaman samuel)
Samuel : (samuel tak mampu
menahan emosinya) pak...bapak tau gak apa yang paling di butuhkan simona? Dia
hanya butuh orang2 yang mampu memnguatkan dia. Saat kondisinya kek gini pun
bapak sama sekali gak peduli sama dia.
Bpk.ginitng : (menatap tajam samuel)
kau tau yang aku pikirkan sekarang? Kau tau apa yang pengen aku lakukan
sekarang? Kau gak tau kan?/?
(meningggalkan samuel)
BABAK VI
Di lain tempat, setelah peristiwa buruk yang menimpa monalisa, samuel juga
akhirnya tak mampu menguasai dirinya. Banyak hal buruk yang terjaddi dalam
hidupnya. Samuel seakan ingin melupakan semua permasalah yang ada dalam
keluarganya. Hingga akhirnya samuel terjerat banyak masalah.
Ny.ginting yang masih setia menemani putrinya di RS menerima telepon
Ny.Ginting : hallo...........
Monalisa : (monalisa mendengar
pembicaraan ibunya di telpon terbangun) mak..mak...
Ny.ginitng : (menghapus air
matanya, ia tidak ingin terlihat lemah oleh putrinya) iya sayang....mamak
ganggu tidurmua? Maafin mamak ya..? (beusaha tersenyum dihadapan putrinya
Monalisa : mona ingin sendiri
(seakan mengerti bahwa ibunyan ingin meluapkan semua kesedihannya dengan air
matanya) mlna ingin sendiri mak..bisakan???
Ny.Ginting : ywd..istirahat ya
sayang, jangan pikirkan hal-hal yang lain...(mencium kening putrinya)mamak
keluar dulu ya..
Monalisa : iya makny
(Ny.Ginting meninggalkan ruangan)
Monalisa : (tak mampu
membendung air matanya)..Tuhan..Inilah kondisi keluargaku sekarang..KAU bisa
lihat Tuhan....
Kesedihan itu seakan berkurang melihat ada senyum di wajah orang lain.
Itulah yang dirasakan SUCI ketika melihat teman-temannya datang menjenguknya.
Beban yang selama ini ia rasakan seakan terlupakan walau hanya sesaat. Selain
teman-teman SUCI, ada sosok wanita kuat yang selalu mendampinginya dalam setiap
kondisinya.
Sementara Bpk.Leo yang sangat ingin memeluk putrinya hanya bisa melihat
dari kejauhan. Di tengah tawa mona dan teman-temannya, Mak Leo melihat suaminya
dan menemuinya.
Mak.Leo : apa yang kau
lakukan di sini? Kenapa gak masuk aja? (mengajak pak Leo masuk melihat suci)
Pak Leo : (menangis melihat
putrinya) kau lihat dia kan, dia perempuan kuat, dia perempuan kuat yang aku
kenal setelah kau. Aku malu, bahkan sangat malu sama diriku sendiri.
Mak Leo : kau pikir dia mau
bapak lain setelah kau, gak ada yang bisa gantikan posisimu, jadi buang semua
egoismu, dia Cuma butuh kau bukan yang lain.
Pak Leo : masuklah,
temanilah dia...O ya.. nanti si Leo juga datang ke sini, semua permasalahan dia
udah selesai. Nanti aku masuk (mak leo masuk menemui putrinya).
Pak leo menulis sebuah surat untuk
putrinya>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Tak lama kemudian leo juga datang
untuk melihaat adiknya. Di pintu ruangan ia melihat bapaknya yang sedang duduk
termenung.
Leo : (menghentikan langkahnya)
kenapa bapak disini?
Pak leo : (berhenti dari
lamunannya) kau udah datang, masuklah, adek mu udah nunggu dari tadi. (berdiri
dan memberikan kertas kepada leo) kasi ini sama adek mu ya...masuklah sana
(sedikit mendorong samuel)
Leo masuk dan membawa titipan bapaknya.
Leo : (leo senyum melihat suci
yang sudah jauh lbih baik dari kemarin,dan berdiri dari kejauhan 2 meter dari
suci).
Suci : (menangis melihat
kedatangan kakaknya leo)
Leo : (memeluk adiknya) jangan
pernah membenciku walaupun hanya sedetik, kau gak boleh benci samaku. (menangis)
Suci : (mengangguk-anggukkan
kepalanya)
Leo : leo ini ada titipan
untukmu? (sambil memberikan titipan bapaknya)
Suci : (membuka kertas itu, tak
ada yang tau apa isi kertas itu, tapi mona menangis)
Surat pak leo di tampilkan dislide.