Minggu, 07 Juli 2013

MIRACLE



BABAK I

A.J,CRONIN. mengatakan bahwa kehidupan bukanlah jalan yang lurus yang mudah dilalui dimana kita bisa pergi bebas tanpa ada halangan, kehidupan seringkali seperti jalan-jalan sempit yang menyesatkan, dimana kita harus mencari jalan, tersesat dan bingung. Sering rasanya sampai pada jalan yang tak berujung. Namun, jika memiliki keyakinan kepada Tuhan yang Maha Pemilik  Kehidupan, pintu pasti akan dibukakan untuk kita. Mungkin bukan pintu yang selalu kita inginkan, namun pintu yang terbaik untuk kita.
Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang jika kita tidak memulainya sekarang dan hanya menunggu. Curahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Lakukan tugas sebaik mungkin selama kita masih memiliki waktu, jangan membiarkan waktu berlalu dan sia-sia.

Suci adalah seorang anak ayang berasal dari keluarga yang berada, semua kebutuhannya seakan dapat dipenuhi. Banyak orang yang menginginkan kehidupan seperti yang ia rasakan. Suci merupakan seorang gadis yang baru menyadari betapa berharganya setiap detik dalam hidupnya, suci ingin mengubah segala sesuatu dalam hidupnya menjadi lebih baik. Tapi rencana itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak rintangan untuk menempuh tujuannya. Perubahan kondisi keluarga yang kurang baik adalah hal yang utama yang paling ingin ia perbaiki. Walaupun banyak masalah yang ia lalui tapi suci masih punya teman yang selalu siap mendengarkan cerita suka dan dukanya.

Mesra dan Suci sedang duduk diteras rumah indri

Indri               : Mona…aku bisa nanya sesuatu samamu? (tetap melihat kebuku yang dibaca)
Monalisa         : kenapa harus nanya dulu, Tanya aja apa yang mau kau Tanya. (tetap    memandang kelayar laptopnya)
Indri               : apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?
Monalisa         : (melihat kearah indri yang masih tetap membaca). Tumben pertanyaanmu serius !! Kenapa??
Indri               : trus kenapa kau balik nanya? aku butuh jawabanmu untuk pertanyaan itu.
Monalisa         : ya gak apa-apa. selama aku kenal kau, kau gak pernah nanya seserius ini. Aku Cuma sedikit kaget ajaa…(kembali menatap layar laptopnya)
Indri               : trus apa jawabanmu?? (melihat kearah monalisa)
Monalisa         : (tutup laptop) kek mana ya cara bilangnya.. gak muluk-muluk lah, sama kek orang lain juga. tapi yang paling aku inginkan sekarang itu adalah kenyamanan hidup. Kondisi keluargaku dari dulu sampe sekarang gak pernah ada perubahan, aku mau keluargaku itu bisa saling memahami satu sama lain, bisa berbagi. Tp aku gak pernah dapatkan itu dari keluargaku sendiri.
Indri               : (mengerutkan kening sambil sedikit senyum) kenyamanan hidup yang gimana?
Monalisa         : kenyamanan hidup yang aku mau itu adalah..... hidup yang penuh dengan CINTA KASIH. Jadi ketika aku mendapatkan kasih sayang dari orang lain, aku juga bisa memberi kasih sayang sama orang lain tanpa harus memandang siapa orang itu.
Indri               : itu aja?? Gak ada keinginan yang lebih menarik perhatianmu ya? (kembali membaca bukunya)
Monalisa         : kenapa? Apa keinginanku kelihatan bodoh? Tapi memang itu yang paling aku mau terjadi dalam kehidupanku saat ini dan yang akan datang.
Indri               : apa yang paling kau cari dari kehidupan yang kek gitu? Apa itu semua bisa mendukung keinginanmu yang lainnya?
Monalisa         : aku mencari cinta kasih itu sendiri. Karena aku percaya dengan kehidupan yang seperti itu, aku akan menemukan semua yang aku cari selama ini.
Indri               : trus apa lah yang mau kau lakukan sekarang?
Monalisa         : udah lama aku memulainya,  dan aku udah mulai dari yang paling terdekat. Semuanya aku awali dari keluargaku. Sampai sekarang hasilnya masih jauh dari yang aku harapkan. Tapi aku percaya keajaiban itu ada, asal aku bisa bersabar menunggu waktu itu tiba dann… aku serahkan semuanya sama Tuhanku yang luar biasa. (berdiri sambil berkemas akan pulang kerumah).
Indri               : aku juga tunggu itu terjadi samamu, aku pikir udah benar yang kau bilang, kalau semuanya memang harus dimulai dari rumah kita sendiri yaitu keluarga kita. Lakukan yang terbaik mon. (sambil berdiri)

BABAK II

Banyak hal yang terjadi dalam kehidupanan yang lalu dan masih akan banyak terjadi dimasa yang akan datang. Saat ini banyak kenangan yang indah dan kenangan pahit. Semua orang akan mengalami hal yang sama, karena itu buat kenangan saat ini untuk diingat dihari yang akan datang.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk menyelesaikan setiap teka-teki yang sudah disiapkan oleh-Nya. Yang terpenting adalah, dalam kondisi apapun, selalu lakukan yang terbaik yang kita bisa. Seberat apapun masalahmu, sekelam apapun beban dalam hidupmu, jangan pernah lari dari masalah, apalagi bersembunyi.Temuilah TUHAN dengan lapang dada dan bersihnya hati, dengan KESABARAN pasti bisa bertahan dari setiap badai cobaan hidup. Saat mendapati masalah, yakinlah bahwa kau tengah dipersiapkan-NYA untuk menjadi sosok yang tegar dan berani.
Dalam menyeselesaikan sesuatu masalah tidak harus berbarengan emosi. Karena hasilnya tidak akan maksimal.
Suci mempunyai keluarga, Ayah, IBU, dan seorang kakak yang bernama LEO. Hubunngan Suci dan Leo jauh dari hubungan kakak adik. Ini adalah hal yang sering terjadi dalam keluarga Suci, yaitu selalu bertengkar dengan Leo.

Suci sedang baca majalah

Samuel           : Mona…. !!!
Monalisa         : apa bang (menutup majalahnya)
Samuel            : ada kau lihat flashdisk ku, semalam kau yang pake kan? (sambil mencari disekitar ruangan)
Monalisa         : tapi udah ku kembalikan bang pas abang telponan semalam (mona berdiri melihat kearah samuel)
Samuel            : ada kau kasih ketanganku?
Monalisa         : ya gak sih bang, tp kan ku letakkan dimeja. Abang sendiri pun yang nyuruh aku letakkan di situ, ingat-ingat dulu lagi bang dimana abang simpan, ntah dipinjam kawanmunya lagi. Ingat-ingat kek bang. (ikut mencari)
Samuel            : gak usah kau banyak ngomong, cari aja (sambil melemparkan tumpukan HVS bekas kearah monalisa). Masih sempat pula kau ngomong disitu. Taunya kau apa-apa aja isinya? Bahan kuliahku disitu semua.
Monalisa         : (mona bediri dan menatap tajam samuel),,,bang…harus yah kau lempar aku kek gitu? Aku adekmu ya, aku juga bukan anak kecil, aku gak suka sama kelakuanmu yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Harus kau marah-marah, harus kau bentak-bentak aku. Aku juga punya batas kesabaran ya…(menangis)
Samuel            : ya udah kesana kau kalu gak mau nyari (mendorong monalisa kearah kursi hingga jatuh) masih sempat pula kau khotbah di sini. Jangan ku lihat kau di situ, emosi aku liat mukamu. (sambil terus mencari fd ).

MAK LEO DATANG
Ny.Ginting      : EL… kok harus gitu sama adek sendiri? (membantu monalisa berdiri, monalisa meninggalkan ruangan). kan bisa dicari sama-sama.
Samuel            : akh…memang selalunya itu cari masalah, udah tau awak buru-buru. Masih sempat pula ngomong panjang lebar.
Ny.Ginting      : (ikut mencari) EL... sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari mamak? Mamak ngerti, kau punya beban pikiran. Mamak jauh lebih kenal kau, dari siapapun simuka bumi ini. Kalau kau punya masalah……………(Samuel memotong kalimat Ny.Ginting)
Samuel           : Mak…kenapa harus diulang terus pertanyaan itu? Aku kan udah bilang aku bisa selesaikan itu semuanya. Mamak gak usah terlalu mikirin hal sepele kek gini lah. (melihat kearah Ny.Ginting yang masih mencari fd )
Ny.Ginting      : EL…ibu mana pun pasti bisa merasakan apa yang mamak rasakan sekarang. pernah gak kau berpikir kenapa mamak ngomong kek gini? (melihat Samuel dan mendekat kearah samuel).. itu karena dalam mamak ada kau. Waktu kau sedih, senang, kebingungan, semuanya mamak bisa rasakan. Karena memang itulah ibu yang sesungguhnya. Jadi jangan pernah menyembunyikan apapun dari mamak EL. (sambil memberikan fd ke samuel)
Samuel            : (menerima fd sambil sedikit tersenyum) mak...tanpa aku bilangpun mamak udah taukan. Aku hanya menunggu waktunya…(mecium kening Ny.ginting). aku pergi dulu perempuan hebat.
Ny.Ginting tersenyum melihat anaknya.


BABAK III

Selama hidup, lebih baik segeralah perbanyak kebaikan, syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri dimanapun. Bebas, lepas, tidak terikat dan melekat, cerah ceria, beerpikir optimis dan positif setiap saat.
Generasi yang luar biasa itu mampu menemukan sesuatu yang paling berharga diantara berbagai hal yang orang lain anggap tidak penting atau bahkan sudah usang.
Mesra adalah sosok perempuan yang selalu menikmati hidup, setiap hal yang terjadi dalam hidupnya selalu ia ucapkan syukur. Dalam setiap kata yang ia ucapkan terkadang mempunyai kekuatan untuk membuka setiap pintu hati yang sudah lama buta.

Di teras rumah LEO sedang mengenakan sepatu. MESRA datang membawa beberapa buku !!

Indri               : bang  EL.....mona ada ?
Samuel            : ada… masuklah…(tak melihat indri)
Indri               : mau kemana bang?, tumben pagi-pagi udah rapi. (sedikit mengejek)
Samuel            : (melihat ke indri) emang pernah kau lihat aku berantakan?
Indri               : hhuuuuu……..ada yang tak suka? (tak menghiraukan Samuel yang sedang bad mood)
Samuel            : apanya tujuanmu kesini sebenarnya? Mau cari masalah? Atau karna Gak ada kerjaan ? (samuel berdiri lalu menyandang tasnya)
Indri               : biasa ajalah bang, gak usah nyolot juga. akukan mahasiswi, wajarlah kalau sibuk. Emang situ….taunya………….
Samuel            : apa lagi mau kau bilang?? (samuel tampak kesal)
Indri               : (mendekati samuel) ckckckckckc……bang… kau pernah gak berdiri di depan cermin, trus kau bayangkanlah kalo seseorang yang didepanmu itu jadi sosok orang yang paling menyenangkan, sosok yang sopan santun, sosok yang ramah, sosok yang berwibawa, atau jadi seorang pemimpin yang berwibawa, seorang pendeta, seorang dokter, seseorang yang bisa membuat orang disekitarmu itu berpikir bahwa mereka adalah orang paling berunutung pernah kenal samamu?
Samuel            : kok adalah orang stress kek kau yaa….(melangkah)
Indri               : (menarik ringan samuel), tunggu dulu bang, jawab dulu pertanyaanku itu (sedikit cemberut) atau jangan-jangan kau Cuma berpikir kalau kau jadi laki-laki yang paling ganteng didunia.?? Beughhhh,….. gak jaminan hidup bahagia walaupun ganteng bang, kau pikir semua perempuan berpikiran dangkal. Ckckck salah bang EL. Perempuan itu butuh laki-laki yang pintar, wawasannya luas, peduli keluarga, bisa jadi pemimpin yang baik, sopan santun, banyak lagilah bang…trus satu lagi bang….perempuan juga lebih suka sama laki-laki yang punya banyak harta (indri ketawa)
Samuel            : gak usah banyak ceritamu (membalikkan tubuh indri dan mendorongnya masuk ke rumah)
Samuel sedikit memikirkan perkataan indri

BABAK IV

Percaya atau tidak, karakter seorang anak dibentuk di dalam lingkungannya terutama RUMAH. Siapa yang akan membentuk anak itu? Jelas jawabannya adalah ORANG TUA. Pembentukan karakter itu sudah terjadi sejak anak itu dipangkuan orang tuanya. Tidak salah jika seseorang di luar dari rumah akan menilai orang tua itu bagaimana setelah melihat karakter seorang anak, baik dalam tindakan juga dalam perkataan. Semua itu akan dinilai orang lain.
Dalam keluarga memang sering masalah. Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya, hanya saja bagaimana cara setiap orang untuk menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan kedua orang tua Suci, pertengkaran selalu memenuhi rumah mereka namun penyelesaiannya seakan  sering kali tidak mereka temukan.

Pagi itu Di ruang tamu ada Pak LEO dan Mak LEO sedang duduk.
Bapak Ginting            : pernahnya kau ajari siEL itu untuk hormat sama orang tuanya? (sambil baca koran)
Ny.Ginting                  : seharusnyakan orang tuanya yang mengajarinya, siapa orang tuanya? Bukan  hanya aku ajakan? (lalu minum teh buatannya)
Bapak Ginting            : (melipat korannya, lalu melihat kearah Ny.Ginting)….!!!!
Ny,Ginting                : (Ny.Ginting meletakkan gelasnya)….. kenapa? Ada yang salah ? benarkan yang aku bilang, bukan hanya mamaknya aja orang tuanya masih ada bapaknya, seharusnya bapaknya juga berperan ngajari dia.
Bapak Ginting                   : kau mau bilang kalau aku gak peduli sama anak-anak? (sedikit tersinggung) sedikitpun orang itu gak pernah menghargai aku sebagai orang tuanya, gak peduli mau itu mona atau EL, semuanya sama aja. Mereka selalu menganggap aku sebagai orang tua yang tidak peduli sama orang itu. (mengeraskan suaranya)
Ny.Ginting                  : kembalikan pertanyaan itu sama dirimu sendiri? Kapan kau benar-benar peduli sama mereka. Keinginan mereka, masa depan mereka, harapan mereka, memahami mereka. Sekecil apapun yang bisa kau lakukan untuk mereka, seharusnya bisa kau tunjukkan. Jangan menuntut orang lain untuk menghargai kau, smentara kau belum lakukan itu untuk orang lain. Ajari mereka untuk bisa menghargai orang lain, biar diluar sana orang menyebut kalau kau benar-benar orang tua yang baik karena berhasil membentuk karakter anak itu menjadi baik. Satu hal yang kau harus tau kalau pribadi seorang anak itu dimulai dari rumah. Kalau mereka baik dirumah maka diluar mereka akan selalu membawa kebiasaan itu. Kalau tidak enggak ya sebaliknya..(pergi meninggal ruangan dan membawa gelasnya)
Bapak Ginting                   : (melihat kearah Ny.Ginting)……….????? (mona ke ruang tengah sambil menyandang tasnya dan akan pergi)
Monalisa                     : pak, aku berangkat ya??? (mengulurkan tangannya)
Bapak Binting            : mau kemana kau?? (menjabat tangan monalisa)
Monalisa                     : hari ini kami ada camping dari kampus pak, kan kemarin dah aku bilang, mamak juga dah kasih izin. (monalisa yang sudah paham Bpk Ginting)
Bapak Ginting            : penting kali kau harus ikuti itu? Ada gunanya kau ikuti itu? Gak ada lagi hal yang lebih penting yang bisa kau kerjakan. (tidak menyetujui keinginan monalisa)
Monalisa                     : pak…tapi aku pengen ikut, udh tiga kali kampus buat kek gini, sekalipun aku gak pernah ikut. Kali ini ajanya..(monalisa sedikit memohon)
Bapak Ginting            : uda lah, gak usah ikut-ikut untuk yang kek gitu, kau harus pintar milih yang lebih baik untuk kau kerjakan. Jangan kerjakan hal hal yang buat waktumu sia-sia. (bapak ginting berdiri dan membawa korannya, dan tidak mengizinkan monalisa pergi) jam 2 nanti ambilkan ada kiriman boumu !!! gak boleh kau pergi..udah..!! (meninggalkan rungan itu)
Monalisa                     : (mencoba membujuk bapak ginting, merangkul lengan bapak ginting) pak…boleh lah aku ikut. Kali ini aja,,!!!!
Bapak Ginting                        : (menatap tajam monalisa) ENGGAK…..!!!! (meninggalkan ruangan)
Monalisa terdiam……………..

Ambisi dan mimpimu adalah samudra. Meski kadang terjadi pasang surut, tapi takkan pernah surut airnya. Oleh sebab itu, semangatlah selalu, meski pekerjaannya sekecil apapun. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini.
Setiap manusia dilahirkan luar biasa, kita semua sebenarnya memiliki potensi yang besar dan hebat. Karena itu kembangkanlah potensi yang ada semaksimal mungkin, dan gunakan dengan tepat, buat orang disekitarmu merasa bersyukur pernah kenal denganmu

SUCI Di teras depan …

Samuel            : (baru bangun, jalan ke teras) ….. kok  masih di sini kau?? Sekarangkan kau bilang kalian campingnya? Kenapa belum pergi?? (sambil melakukan gerakan-gerakan kecil)
Monalisa         : (melihat samuel dengan wajah sedikit kesal)….!!
Samuel            : (bingung) kenapa??? Gak dikasih izin lagi..(sedikit senyum sinis)
Monalisa         : kau udah tau bang kalau akau gak akan dikasih izin, sekarang kau mau ketawa sepuas-puasnya…. (monalisa masuk kerumah)
Samuel tidak menghiraukan kekesalan monalisa




BABAK V

Hal yang kita anggap buruk yang pernah terjadi dalam hidup tidaklah sepenuhnya buruk. Karena akan ada hal-hal baru yang akan kita temukan yang tanpa kita sadari justru hal itu yang membuat kita semakin dewasa dalam menyikapi setiap masalah. Jangan terlalu menyesali pengalaman buruk itu, justru berusahalah untuk menciptakan sesuatu yang baik. “manis jangan langsung ditelan dan pahit jangan langsung dimuntahkan”

Monalisa sama sekali tidak mengharapkan kejadian di pukul 13:57 itu terjadi dalam hidupnya. Jika waktu bisa dikembalikan. Andai mona pergi camping?, andai mona tidak pergi mengambil kiriman itu? Andai mona lebih berhati-hati di jalan?. Tapi siapa yang bisa mengembalikan waktu yang sudah berlalu. TAK SEORANGPUN BISA MELAKUKANNYA.
Monalisa mengalami kecelakaan ketika akan menjemput titipan. Mona kehilangan banyak darah dan sangat membutuhkan pendonor. Bahkan EL yang tidak pernah peduli akan keluarganya berusaha menyelamatkan adiknya dari maut itu. Tapi perjalanannya tidak semudah yang diharapakan. EL mendapatkan banyak masalah, ia dituduh mencopet dompet seorang ibu yang sebenarnya telah ia tolong. Karena banyaknya masalah akhirnya EL memutuskan untuk meminta bantuan INDRI.

### Ketika indri membantu EL
Indri               : pak...kami mohon bantuannya. adik teman saya saat ini dalam kondisi darurat pak, dia kehilangan banyak darah. Teman saya lagi mencari seseorang yang mau jadi pendonor untuk adiknya pak, jadi saya mohon bapak bebaskan teman saya. Saya bisa jamin kalau teman saya tidak salah pak.
Polisi               : (memberi izin) baikalh.....

Sesuah EL di bebaskan polisi, EL dan INDRI sama-sama mencari orang yang mau jadi pendonor untuk MONA.

Samuel            : bapak bersedia menjadi pendonor untuk adik saya pak... terimakasih banyak pak (dengan ekspresi wajah bahagia,sambil menjabat tangan pendonor)
Pendonor        : ia pak, saya bersedia..(menerima hangat jabatan tangan EL)

Di ruangan RS. Ny.Ginting sedang memperhatikan wajah pucat putrinya yang terbaring lemah. Sambil menyentuh wajah putrinya, Ny.ginting menangis seakan merasakan apa yang tengah dirasakan putrinya. Tak lama kemudian Bpk. Ginting masuk ke ruangan dimana Monalisa di rawat disusul oleh EL. Disana terjadi petengkaran antara Bpk. Ginting dan Ny. Ginting.

Ny. Ginting     : (melihat  bpk.ginting) apa yang kau pikir setelah lihat kondisinya sekarang? Lihat kondisinya,,,puas kau sekarang. Kenapa? Kau mau ketawa, atau kau bahkan mau bilang kalau ini semua karna kesalahanya....LIHAT WAJAHNYA. Kau bahkan gak bisa rasakan sakit yang dia rasakan kan..kau bahkan mau bilang kalau dia gak pernah menghargai kau sebagai orang tuanya? Apa yang mau kau bilang? Jawab aku, jangan hanya diam aja...!!! dia Cuma bisa diam kan waktu kau bilang JANGAN..!! menurutmu apa arti semua itu kalau bukan karena dia menghargai kau? (Ny. Ginting seakan-akan menyalahkan suaminya)
Bpk. Ginting   : CUKUP....kau mau bilang ini karena aku? Kau juga mau bilang kalau ini keinginanku? ENGGAK...aku gak pernah ini mau terjadi. DIA yang bikn dirinya sakit, dia yang melukai dirinya sendiri, jangan bilang ini karena aku...(Bpk. Ginting menyela perkataan istrinya, walau hatinya sangat terluka).
Monalisa         : (terbangun dari tidurnya) kapan aku bisa lihat keadaan kalian damai, kapan aku bisa lihat kalian saling menguatkan waktu ada permasalahan, kapan aku bisa lihat wajah kalian penuh dengan senyum yang hangat?? Bahkan dalam kondisiku yang sekarangpun kalian bisa berantamm. Kalian gak malu sama usia kaliann? Pernah kalian ngerti apa yang aku mau? Pernah kalain ngerti seberapa besar aku sayang sama kalian?...ENGGAK....kalian gak pernah tau apa yang aku mau kann....
Ny.ginting      : mona..jangan ngomong gitu sayang...mamak sayang samamu mona, (ketika Ny.ginting berbicara, bpk.ginting meningggalkan ruangan)
Bpk.ginting     : (bpk.ginting tidak mampu melihat air mata putrinya,lalu ia pergi)
Samuel            : (samuel yang mulai kesal melihat perilaku bapaknya, menghentikan langkah bapaknya). Mau kemana pak? ada gak sih pedulinya bapak sama keluarga kita (menggenggam lengan bapaknya)
Bpk.ginting     : (melihat samuel dengan linang air matanya yang tak mampu ia sembunyikan, lalu melepaskan genggaman samuel)
Samuel            : (samuel tak mampu menahan emosinya) pak...bapak tau gak apa yang paling di butuhkan simona? Dia hanya butuh orang2 yang mampu memnguatkan dia. Saat kondisinya kek gini pun bapak sama sekali gak peduli sama dia.
Bpk.ginitng     : (menatap tajam samuel) kau tau yang aku pikirkan sekarang? Kau tau apa yang pengen aku lakukan sekarang? Kau gak tau kan?/?  (meningggalkan samuel)


BABAK VI
Di lain tempat, setelah peristiwa buruk yang menimpa monalisa, samuel juga akhirnya tak mampu menguasai dirinya. Banyak hal buruk yang terjaddi dalam hidupnya. Samuel seakan ingin melupakan semua permasalah yang ada dalam keluarganya. Hingga akhirnya samuel terjerat banyak masalah.

Ny.ginting yang masih setia menemani putrinya di RS menerima telepon
Ny.Ginting      : hallo...........
Monalisa         : (monalisa mendengar pembicaraan ibunya di telpon terbangun) mak..mak...
Ny.ginitng      : (menghapus air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah oleh putrinya) iya sayang....mamak ganggu tidurmua? Maafin mamak ya..? (beusaha tersenyum dihadapan putrinya
Monalisa         : mona ingin sendiri (seakan mengerti bahwa ibunyan ingin meluapkan semua kesedihannya dengan air matanya) mlna ingin sendiri mak..bisakan???
Ny.Ginting      : ywd..istirahat ya sayang, jangan pikirkan hal-hal yang lain...(mencium kening putrinya)mamak keluar dulu ya..
Monalisa         : iya makny (Ny.Ginting meninggalkan ruangan)
Monalisa         : (tak mampu membendung air matanya)..Tuhan..Inilah kondisi keluargaku sekarang..KAU bisa lihat Tuhan....

Kesedihan itu seakan berkurang melihat ada senyum di wajah orang lain. Itulah yang dirasakan SUCI ketika melihat teman-temannya datang menjenguknya. Beban yang selama ini ia rasakan seakan terlupakan walau hanya sesaat. Selain teman-teman SUCI, ada sosok wanita kuat yang selalu mendampinginya dalam setiap kondisinya.
Sementara Bpk.Leo yang sangat ingin memeluk putrinya hanya bisa melihat dari kejauhan. Di tengah tawa mona dan teman-temannya, Mak Leo melihat suaminya dan menemuinya.
Mak.Leo          : apa yang kau lakukan di sini? Kenapa gak masuk aja? (mengajak pak Leo masuk melihat suci)
Pak Leo           : (menangis melihat putrinya) kau lihat dia kan, dia perempuan kuat, dia perempuan kuat yang aku kenal setelah kau. Aku malu, bahkan sangat malu sama diriku sendiri.
Mak Leo          : kau pikir dia mau bapak lain setelah kau, gak ada yang bisa gantikan posisimu, jadi buang semua egoismu, dia Cuma butuh kau bukan yang lain.
Pak Leo           : masuklah, temanilah dia...O ya.. nanti si Leo juga datang ke sini, semua permasalahan dia udah selesai. Nanti aku masuk (mak leo masuk menemui putrinya).

Pak leo menulis sebuah surat untuk putrinya>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Tak lama kemudian  leo juga datang untuk melihaat adiknya. Di pintu ruangan ia melihat bapaknya yang sedang duduk termenung.
Leo      : (menghentikan langkahnya) kenapa bapak disini?
Pak leo            : (berhenti dari lamunannya) kau udah datang, masuklah, adek mu udah nunggu dari tadi. (berdiri dan memberikan kertas kepada leo) kasi ini sama adek mu ya...masuklah sana (sedikit mendorong samuel)

Leo masuk dan membawa titipan bapaknya.

Leo      : (leo senyum melihat suci yang sudah jauh lbih baik dari kemarin,dan berdiri dari kejauhan 2 meter dari suci).
Suci     : (menangis melihat kedatangan kakaknya leo)
Leo      : (memeluk adiknya) jangan pernah membenciku walaupun hanya sedetik, kau gak boleh benci samaku. (menangis)
Suci     : (mengangguk-anggukkan kepalanya)
Leo      : leo ini ada titipan untukmu? (sambil memberikan titipan bapaknya)
Suci     : (membuka kertas itu, tak ada yang tau apa isi kertas itu, tapi mona menangis)

Surat pak leo di tampilkan dislide.

MIRACLE



BABAK I

A.J,CRONIN. mengatakan bahwa kehidupan bukanlah jalan yang lurus yang mudah dilalui dimana kita bisa pergi bebas tanpa ada halangan, kehidupan seringkali seperti jalan-jalan sempit yang menyesatkan, dimana kita harus mencari jalan, tersesat dan bingung. Sering rasanya sampai pada jalan yang tak berujung. Namun, jika memiliki keyakinan kepada Tuhan yang Maha Pemilik  Kehidupan, pintu pasti akan dibukakan untuk kita. Mungkin bukan pintu yang selalu kita inginkan, namun pintu yang terbaik untuk kita.
Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang jika kita tidak memulainya sekarang dan hanya menunggu. Curahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Lakukan tugas sebaik mungkin selama kita masih memiliki waktu, jangan membiarkan waktu berlalu dan sia-sia.

Suci adalah seorang anak ayang berasal dari keluarga yang berada, semua kebutuhannya seakan dapat dipenuhi. Banyak orang yang menginginkan kehidupan seperti yang ia rasakan. Suci merupakan seorang gadis yang baru menyadari betapa berharganya setiap detik dalam hidupnya, suci ingin mengubah segala sesuatu dalam hidupnya menjadi lebih baik. Tapi rencana itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak rintangan untuk menempuh tujuannya. Perubahan kondisi keluarga yang kurang baik adalah hal yang utama yang paling ingin ia perbaiki. Walaupun banyak masalah yang ia lalui tapi suci masih punya teman yang selalu siap mendengarkan cerita suka dan dukanya.

Mesra dan Suci sedang duduk diteras rumah indri

Indri               : Mona…aku bisa nanya sesuatu samamu? (tetap melihat kebuku yang dibaca)
Monalisa         : kenapa harus nanya dulu, Tanya aja apa yang mau kau Tanya. (tetap    memandang kelayar laptopnya)
Indri               : apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?
Monalisa         : (melihat kearah indri yang masih tetap membaca). Tumben pertanyaanmu serius !! Kenapa??
Indri               : trus kenapa kau balik nanya? aku butuh jawabanmu untuk pertanyaan itu.
Monalisa         : ya gak apa-apa. selama aku kenal kau, kau gak pernah nanya seserius ini. Aku Cuma sedikit kaget ajaa…(kembali menatap layar laptopnya)
Indri               : trus apa jawabanmu?? (melihat kearah monalisa)
Monalisa         : (tutup laptop) kek mana ya cara bilangnya.. gak muluk-muluk lah, sama kek orang lain juga. tapi yang paling aku inginkan sekarang itu adalah kenyamanan hidup. Kondisi keluargaku dari dulu sampe sekarang gak pernah ada perubahan, aku mau keluargaku itu bisa saling memahami satu sama lain, bisa berbagi. Tp aku gak pernah dapatkan itu dari keluargaku sendiri.
Indri               : (mengerutkan kening sambil sedikit senyum) kenyamanan hidup yang gimana?
Monalisa         : kenyamanan hidup yang aku mau itu adalah..... hidup yang penuh dengan CINTA KASIH. Jadi ketika aku mendapatkan kasih sayang dari orang lain, aku juga bisa memberi kasih sayang sama orang lain tanpa harus memandang siapa orang itu.
Indri               : itu aja?? Gak ada keinginan yang lebih menarik perhatianmu ya? (kembali membaca bukunya)
Monalisa         : kenapa? Apa keinginanku kelihatan bodoh? Tapi memang itu yang paling aku mau terjadi dalam kehidupanku saat ini dan yang akan datang.
Indri               : apa yang paling kau cari dari kehidupan yang kek gitu? Apa itu semua bisa mendukung keinginanmu yang lainnya?
Monalisa         : aku mencari cinta kasih itu sendiri. Karena aku percaya dengan kehidupan yang seperti itu, aku akan menemukan semua yang aku cari selama ini.
Indri               : trus apa lah yang mau kau lakukan sekarang?
Monalisa         : udah lama aku memulainya,  dan aku udah mulai dari yang paling terdekat. Semuanya aku awali dari keluargaku. Sampai sekarang hasilnya masih jauh dari yang aku harapkan. Tapi aku percaya keajaiban itu ada, asal aku bisa bersabar menunggu waktu itu tiba dann… aku serahkan semuanya sama Tuhanku yang luar biasa. (berdiri sambil berkemas akan pulang kerumah).
Indri               : aku juga tunggu itu terjadi samamu, aku pikir udah benar yang kau bilang, kalau semuanya memang harus dimulai dari rumah kita sendiri yaitu keluarga kita. Lakukan yang terbaik mon. (sambil berdiri)

BABAK II

Banyak hal yang terjadi dalam kehidupanan yang lalu dan masih akan banyak terjadi dimasa yang akan datang. Saat ini banyak kenangan yang indah dan kenangan pahit. Semua orang akan mengalami hal yang sama, karena itu buat kenangan saat ini untuk diingat dihari yang akan datang.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk menyelesaikan setiap teka-teki yang sudah disiapkan oleh-Nya. Yang terpenting adalah, dalam kondisi apapun, selalu lakukan yang terbaik yang kita bisa. Seberat apapun masalahmu, sekelam apapun beban dalam hidupmu, jangan pernah lari dari masalah, apalagi bersembunyi.Temuilah TUHAN dengan lapang dada dan bersihnya hati, dengan KESABARAN pasti bisa bertahan dari setiap badai cobaan hidup. Saat mendapati masalah, yakinlah bahwa kau tengah dipersiapkan-NYA untuk menjadi sosok yang tegar dan berani.
Dalam menyeselesaikan sesuatu masalah tidak harus berbarengan emosi. Karena hasilnya tidak akan maksimal.
Suci mempunyai keluarga, Ayah, IBU, dan seorang kakak yang bernama LEO. Hubunngan Suci dan Leo jauh dari hubungan kakak adik. Ini adalah hal yang sering terjadi dalam keluarga Suci, yaitu selalu bertengkar dengan Leo.

Suci sedang baca majalah

Samuel           : Mona…. !!!
Monalisa         : apa bang (menutup majalahnya)
Samuel            : ada kau lihat flashdisk ku, semalam kau yang pake kan? (sambil mencari disekitar ruangan)
Monalisa         : tapi udah ku kembalikan bang pas abang telponan semalam (mona berdiri melihat kearah samuel)
Samuel            : ada kau kasih ketanganku?
Monalisa         : ya gak sih bang, tp kan ku letakkan dimeja. Abang sendiri pun yang nyuruh aku letakkan di situ, ingat-ingat dulu lagi bang dimana abang simpan, ntah dipinjam kawanmunya lagi. Ingat-ingat kek bang. (ikut mencari)
Samuel            : gak usah kau banyak ngomong, cari aja (sambil melemparkan tumpukan HVS bekas kearah monalisa). Masih sempat pula kau ngomong disitu. Taunya kau apa-apa aja isinya? Bahan kuliahku disitu semua.
Monalisa         : (mona bediri dan menatap tajam samuel),,,bang…harus yah kau lempar aku kek gitu? Aku adekmu ya, aku juga bukan anak kecil, aku gak suka sama kelakuanmu yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Harus kau marah-marah, harus kau bentak-bentak aku. Aku juga punya batas kesabaran ya…(menangis)
Samuel            : ya udah kesana kau kalu gak mau nyari (mendorong monalisa kearah kursi hingga jatuh) masih sempat pula kau khotbah di sini. Jangan ku lihat kau di situ, emosi aku liat mukamu. (sambil terus mencari fd ).

MAK LEO DATANG
Ny.Ginting      : EL… kok harus gitu sama adek sendiri? (membantu monalisa berdiri, monalisa meninggalkan ruangan). kan bisa dicari sama-sama.
Samuel            : akh…memang selalunya itu cari masalah, udah tau awak buru-buru. Masih sempat pula ngomong panjang lebar.
Ny.Ginting      : (ikut mencari) EL... sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari mamak? Mamak ngerti, kau punya beban pikiran. Mamak jauh lebih kenal kau, dari siapapun simuka bumi ini. Kalau kau punya masalah……………(Samuel memotong kalimat Ny.Ginting)
Samuel           : Mak…kenapa harus diulang terus pertanyaan itu? Aku kan udah bilang aku bisa selesaikan itu semuanya. Mamak gak usah terlalu mikirin hal sepele kek gini lah. (melihat kearah Ny.Ginting yang masih mencari fd )
Ny.Ginting      : EL…ibu mana pun pasti bisa merasakan apa yang mamak rasakan sekarang. pernah gak kau berpikir kenapa mamak ngomong kek gini? (melihat Samuel dan mendekat kearah samuel).. itu karena dalam mamak ada kau. Waktu kau sedih, senang, kebingungan, semuanya mamak bisa rasakan. Karena memang itulah ibu yang sesungguhnya. Jadi jangan pernah menyembunyikan apapun dari mamak EL. (sambil memberikan fd ke samuel)
Samuel            : (menerima fd sambil sedikit tersenyum) mak...tanpa aku bilangpun mamak udah taukan. Aku hanya menunggu waktunya…(mecium kening Ny.ginting). aku pergi dulu perempuan hebat.
Ny.Ginting tersenyum melihat anaknya.


BABAK III

Selama hidup, lebih baik segeralah perbanyak kebaikan, syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri dimanapun. Bebas, lepas, tidak terikat dan melekat, cerah ceria, beerpikir optimis dan positif setiap saat.
Generasi yang luar biasa itu mampu menemukan sesuatu yang paling berharga diantara berbagai hal yang orang lain anggap tidak penting atau bahkan sudah usang.
Mesra adalah sosok perempuan yang selalu menikmati hidup, setiap hal yang terjadi dalam hidupnya selalu ia ucapkan syukur. Dalam setiap kata yang ia ucapkan terkadang mempunyai kekuatan untuk membuka setiap pintu hati yang sudah lama buta.

Di teras rumah LEO sedang mengenakan sepatu. MESRA datang membawa beberapa buku !!

Indri               : bang  EL.....mona ada ?
Samuel            : ada… masuklah…(tak melihat indri)
Indri               : mau kemana bang?, tumben pagi-pagi udah rapi. (sedikit mengejek)
Samuel            : (melihat ke indri) emang pernah kau lihat aku berantakan?
Indri               : hhuuuuu……..ada yang tak suka? (tak menghiraukan Samuel yang sedang bad mood)
Samuel            : apanya tujuanmu kesini sebenarnya? Mau cari masalah? Atau karna Gak ada kerjaan ? (samuel berdiri lalu menyandang tasnya)
Indri               : biasa ajalah bang, gak usah nyolot juga. akukan mahasiswi, wajarlah kalau sibuk. Emang situ….taunya………….
Samuel            : apa lagi mau kau bilang?? (samuel tampak kesal)
Indri               : (mendekati samuel) ckckckckckc……bang… kau pernah gak berdiri di depan cermin, trus kau bayangkanlah kalo seseorang yang didepanmu itu jadi sosok orang yang paling menyenangkan, sosok yang sopan santun, sosok yang ramah, sosok yang berwibawa, atau jadi seorang pemimpin yang berwibawa, seorang pendeta, seorang dokter, seseorang yang bisa membuat orang disekitarmu itu berpikir bahwa mereka adalah orang paling berunutung pernah kenal samamu?
Samuel            : kok adalah orang stress kek kau yaa….(melangkah)
Indri               : (menarik ringan samuel), tunggu dulu bang, jawab dulu pertanyaanku itu (sedikit cemberut) atau jangan-jangan kau Cuma berpikir kalau kau jadi laki-laki yang paling ganteng didunia.?? Beughhhh,….. gak jaminan hidup bahagia walaupun ganteng bang, kau pikir semua perempuan berpikiran dangkal. Ckckck salah bang EL. Perempuan itu butuh laki-laki yang pintar, wawasannya luas, peduli keluarga, bisa jadi pemimpin yang baik, sopan santun, banyak lagilah bang…trus satu lagi bang….perempuan juga lebih suka sama laki-laki yang punya banyak harta (indri ketawa)
Samuel            : gak usah banyak ceritamu (membalikkan tubuh indri dan mendorongnya masuk ke rumah)
Samuel sedikit memikirkan perkataan indri

BABAK IV

Percaya atau tidak, karakter seorang anak dibentuk di dalam lingkungannya terutama RUMAH. Siapa yang akan membentuk anak itu? Jelas jawabannya adalah ORANG TUA. Pembentukan karakter itu sudah terjadi sejak anak itu dipangkuan orang tuanya. Tidak salah jika seseorang di luar dari rumah akan menilai orang tua itu bagaimana setelah melihat karakter seorang anak, baik dalam tindakan juga dalam perkataan. Semua itu akan dinilai orang lain.
Dalam keluarga memang sering masalah. Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya, hanya saja bagaimana cara setiap orang untuk menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan kedua orang tua Suci, pertengkaran selalu memenuhi rumah mereka namun penyelesaiannya seakan  sering kali tidak mereka temukan.

Pagi itu Di ruang tamu ada Pak LEO dan Mak LEO sedang duduk.
Bapak Ginting            : pernahnya kau ajari siEL itu untuk hormat sama orang tuanya? (sambil baca koran)
Ny.Ginting                  : seharusnyakan orang tuanya yang mengajarinya, siapa orang tuanya? Bukan  hanya aku ajakan? (lalu minum teh buatannya)
Bapak Ginting            : (melipat korannya, lalu melihat kearah Ny.Ginting)….!!!!
Ny,Ginting                : (Ny.Ginting meletakkan gelasnya)….. kenapa? Ada yang salah ? benarkan yang aku bilang, bukan hanya mamaknya aja orang tuanya masih ada bapaknya, seharusnya bapaknya juga berperan ngajari dia.
Bapak Ginting                   : kau mau bilang kalau aku gak peduli sama anak-anak? (sedikit tersinggung) sedikitpun orang itu gak pernah menghargai aku sebagai orang tuanya, gak peduli mau itu mona atau EL, semuanya sama aja. Mereka selalu menganggap aku sebagai orang tua yang tidak peduli sama orang itu. (mengeraskan suaranya)
Ny.Ginting                  : kembalikan pertanyaan itu sama dirimu sendiri? Kapan kau benar-benar peduli sama mereka. Keinginan mereka, masa depan mereka, harapan mereka, memahami mereka. Sekecil apapun yang bisa kau lakukan untuk mereka, seharusnya bisa kau tunjukkan. Jangan menuntut orang lain untuk menghargai kau, smentara kau belum lakukan itu untuk orang lain. Ajari mereka untuk bisa menghargai orang lain, biar diluar sana orang menyebut kalau kau benar-benar orang tua yang baik karena berhasil membentuk karakter anak itu menjadi baik. Satu hal yang kau harus tau kalau pribadi seorang anak itu dimulai dari rumah. Kalau mereka baik dirumah maka diluar mereka akan selalu membawa kebiasaan itu. Kalau tidak enggak ya sebaliknya..(pergi meninggal ruangan dan membawa gelasnya)
Bapak Ginting                   : (melihat kearah Ny.Ginting)……….????? (mona ke ruang tengah sambil menyandang tasnya dan akan pergi)
Monalisa                     : pak, aku berangkat ya??? (mengulurkan tangannya)
Bapak Binting            : mau kemana kau?? (menjabat tangan monalisa)
Monalisa                     : hari ini kami ada camping dari kampus pak, kan kemarin dah aku bilang, mamak juga dah kasih izin. (monalisa yang sudah paham Bpk Ginting)
Bapak Ginting            : penting kali kau harus ikuti itu? Ada gunanya kau ikuti itu? Gak ada lagi hal yang lebih penting yang bisa kau kerjakan. (tidak menyetujui keinginan monalisa)
Monalisa                     : pak…tapi aku pengen ikut, udh tiga kali kampus buat kek gini, sekalipun aku gak pernah ikut. Kali ini ajanya..(monalisa sedikit memohon)
Bapak Ginting            : uda lah, gak usah ikut-ikut untuk yang kek gitu, kau harus pintar milih yang lebih baik untuk kau kerjakan. Jangan kerjakan hal hal yang buat waktumu sia-sia. (bapak ginting berdiri dan membawa korannya, dan tidak mengizinkan monalisa pergi) jam 2 nanti ambilkan ada kiriman boumu !!! gak boleh kau pergi..udah..!! (meninggalkan rungan itu)
Monalisa                     : (mencoba membujuk bapak ginting, merangkul lengan bapak ginting) pak…boleh lah aku ikut. Kali ini aja,,!!!!
Bapak Ginting                        : (menatap tajam monalisa) ENGGAK…..!!!! (meninggalkan ruangan)
Monalisa terdiam……………..

Ambisi dan mimpimu adalah samudra. Meski kadang terjadi pasang surut, tapi takkan pernah surut airnya. Oleh sebab itu, semangatlah selalu, meski pekerjaannya sekecil apapun. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini.
Setiap manusia dilahirkan luar biasa, kita semua sebenarnya memiliki potensi yang besar dan hebat. Karena itu kembangkanlah potensi yang ada semaksimal mungkin, dan gunakan dengan tepat, buat orang disekitarmu merasa bersyukur pernah kenal denganmu

SUCI Di teras depan …

Samuel            : (baru bangun, jalan ke teras) ….. kok  masih di sini kau?? Sekarangkan kau bilang kalian campingnya? Kenapa belum pergi?? (sambil melakukan gerakan-gerakan kecil)
Monalisa         : (melihat samuel dengan wajah sedikit kesal)….!!
Samuel            : (bingung) kenapa??? Gak dikasih izin lagi..(sedikit senyum sinis)
Monalisa         : kau udah tau bang kalau akau gak akan dikasih izin, sekarang kau mau ketawa sepuas-puasnya…. (monalisa masuk kerumah)
Samuel tidak menghiraukan kekesalan monalisa




BABAK V

Hal yang kita anggap buruk yang pernah terjadi dalam hidup tidaklah sepenuhnya buruk. Karena akan ada hal-hal baru yang akan kita temukan yang tanpa kita sadari justru hal itu yang membuat kita semakin dewasa dalam menyikapi setiap masalah. Jangan terlalu menyesali pengalaman buruk itu, justru berusahalah untuk menciptakan sesuatu yang baik. “manis jangan langsung ditelan dan pahit jangan langsung dimuntahkan”

Monalisa sama sekali tidak mengharapkan kejadian di pukul 13:57 itu terjadi dalam hidupnya. Jika waktu bisa dikembalikan. Andai mona pergi camping?, andai mona tidak pergi mengambil kiriman itu? Andai mona lebih berhati-hati di jalan?. Tapi siapa yang bisa mengembalikan waktu yang sudah berlalu. TAK SEORANGPUN BISA MELAKUKANNYA.
Monalisa mengalami kecelakaan ketika akan menjemput titipan. Mona kehilangan banyak darah dan sangat membutuhkan pendonor. Bahkan EL yang tidak pernah peduli akan keluarganya berusaha menyelamatkan adiknya dari maut itu. Tapi perjalanannya tidak semudah yang diharapakan. EL mendapatkan banyak masalah, ia dituduh mencopet dompet seorang ibu yang sebenarnya telah ia tolong. Karena banyaknya masalah akhirnya EL memutuskan untuk meminta bantuan INDRI.

### Ketika indri membantu EL
Indri               : pak...kami mohon bantuannya. adik teman saya saat ini dalam kondisi darurat pak, dia kehilangan banyak darah. Teman saya lagi mencari seseorang yang mau jadi pendonor untuk adiknya pak, jadi saya mohon bapak bebaskan teman saya. Saya bisa jamin kalau teman saya tidak salah pak.
Polisi               : (memberi izin) baikalh.....

Sesuah EL di bebaskan polisi, EL dan INDRI sama-sama mencari orang yang mau jadi pendonor untuk MONA.

Samuel            : bapak bersedia menjadi pendonor untuk adik saya pak... terimakasih banyak pak (dengan ekspresi wajah bahagia,sambil menjabat tangan pendonor)
Pendonor        : ia pak, saya bersedia..(menerima hangat jabatan tangan EL)

Di ruangan RS. Ny.Ginting sedang memperhatikan wajah pucat putrinya yang terbaring lemah. Sambil menyentuh wajah putrinya, Ny.ginting menangis seakan merasakan apa yang tengah dirasakan putrinya. Tak lama kemudian Bpk. Ginting masuk ke ruangan dimana Monalisa di rawat disusul oleh EL. Disana terjadi petengkaran antara Bpk. Ginting dan Ny. Ginting.

Ny. Ginting     : (melihat  bpk.ginting) apa yang kau pikir setelah lihat kondisinya sekarang? Lihat kondisinya,,,puas kau sekarang. Kenapa? Kau mau ketawa, atau kau bahkan mau bilang kalau ini semua karna kesalahanya....LIHAT WAJAHNYA. Kau bahkan gak bisa rasakan sakit yang dia rasakan kan..kau bahkan mau bilang kalau dia gak pernah menghargai kau sebagai orang tuanya? Apa yang mau kau bilang? Jawab aku, jangan hanya diam aja...!!! dia Cuma bisa diam kan waktu kau bilang JANGAN..!! menurutmu apa arti semua itu kalau bukan karena dia menghargai kau? (Ny. Ginting seakan-akan menyalahkan suaminya)
Bpk. Ginting   : CUKUP....kau mau bilang ini karena aku? Kau juga mau bilang kalau ini keinginanku? ENGGAK...aku gak pernah ini mau terjadi. DIA yang bikn dirinya sakit, dia yang melukai dirinya sendiri, jangan bilang ini karena aku...(Bpk. Ginting menyela perkataan istrinya, walau hatinya sangat terluka).
Monalisa         : (terbangun dari tidurnya) kapan aku bisa lihat keadaan kalian damai, kapan aku bisa lihat kalian saling menguatkan waktu ada permasalahan, kapan aku bisa lihat wajah kalian penuh dengan senyum yang hangat?? Bahkan dalam kondisiku yang sekarangpun kalian bisa berantamm. Kalian gak malu sama usia kaliann? Pernah kalian ngerti apa yang aku mau? Pernah kalain ngerti seberapa besar aku sayang sama kalian?...ENGGAK....kalian gak pernah tau apa yang aku mau kann....
Ny.ginting      : mona..jangan ngomong gitu sayang...mamak sayang samamu mona, (ketika Ny.ginting berbicara, bpk.ginting meningggalkan ruangan)
Bpk.ginting     : (bpk.ginting tidak mampu melihat air mata putrinya,lalu ia pergi)
Samuel            : (samuel yang mulai kesal melihat perilaku bapaknya, menghentikan langkah bapaknya). Mau kemana pak? ada gak sih pedulinya bapak sama keluarga kita (menggenggam lengan bapaknya)
Bpk.ginting     : (melihat samuel dengan linang air matanya yang tak mampu ia sembunyikan, lalu melepaskan genggaman samuel)
Samuel            : (samuel tak mampu menahan emosinya) pak...bapak tau gak apa yang paling di butuhkan simona? Dia hanya butuh orang2 yang mampu memnguatkan dia. Saat kondisinya kek gini pun bapak sama sekali gak peduli sama dia.
Bpk.ginitng     : (menatap tajam samuel) kau tau yang aku pikirkan sekarang? Kau tau apa yang pengen aku lakukan sekarang? Kau gak tau kan?/?  (meningggalkan samuel)


BABAK VI
Di lain tempat, setelah peristiwa buruk yang menimpa monalisa, samuel juga akhirnya tak mampu menguasai dirinya. Banyak hal buruk yang terjaddi dalam hidupnya. Samuel seakan ingin melupakan semua permasalah yang ada dalam keluarganya. Hingga akhirnya samuel terjerat banyak masalah.

Ny.ginting yang masih setia menemani putrinya di RS menerima telepon
Ny.Ginting      : hallo...........
Monalisa         : (monalisa mendengar pembicaraan ibunya di telpon terbangun) mak..mak...
Ny.ginitng      : (menghapus air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah oleh putrinya) iya sayang....mamak ganggu tidurmua? Maafin mamak ya..? (beusaha tersenyum dihadapan putrinya
Monalisa         : mona ingin sendiri (seakan mengerti bahwa ibunyan ingin meluapkan semua kesedihannya dengan air matanya) mlna ingin sendiri mak..bisakan???
Ny.Ginting      : ywd..istirahat ya sayang, jangan pikirkan hal-hal yang lain...(mencium kening putrinya)mamak keluar dulu ya..
Monalisa         : iya makny (Ny.Ginting meninggalkan ruangan)
Monalisa         : (tak mampu membendung air matanya)..Tuhan..Inilah kondisi keluargaku sekarang..KAU bisa lihat Tuhan....

Kesedihan itu seakan berkurang melihat ada senyum di wajah orang lain. Itulah yang dirasakan SUCI ketika melihat teman-temannya datang menjenguknya. Beban yang selama ini ia rasakan seakan terlupakan walau hanya sesaat. Selain teman-teman SUCI, ada sosok wanita kuat yang selalu mendampinginya dalam setiap kondisinya.
Sementara Bpk.Leo yang sangat ingin memeluk putrinya hanya bisa melihat dari kejauhan. Di tengah tawa mona dan teman-temannya, Mak Leo melihat suaminya dan menemuinya.
Mak.Leo          : apa yang kau lakukan di sini? Kenapa gak masuk aja? (mengajak pak Leo masuk melihat suci)
Pak Leo           : (menangis melihat putrinya) kau lihat dia kan, dia perempuan kuat, dia perempuan kuat yang aku kenal setelah kau. Aku malu, bahkan sangat malu sama diriku sendiri.
Mak Leo          : kau pikir dia mau bapak lain setelah kau, gak ada yang bisa gantikan posisimu, jadi buang semua egoismu, dia Cuma butuh kau bukan yang lain.
Pak Leo           : masuklah, temanilah dia...O ya.. nanti si Leo juga datang ke sini, semua permasalahan dia udah selesai. Nanti aku masuk (mak leo masuk menemui putrinya).

Pak leo menulis sebuah surat untuk putrinya>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Tak lama kemudian  leo juga datang untuk melihaat adiknya. Di pintu ruangan ia melihat bapaknya yang sedang duduk termenung.
Leo      : (menghentikan langkahnya) kenapa bapak disini?
Pak leo            : (berhenti dari lamunannya) kau udah datang, masuklah, adek mu udah nunggu dari tadi. (berdiri dan memberikan kertas kepada leo) kasi ini sama adek mu ya...masuklah sana (sedikit mendorong samuel)

Leo masuk dan membawa titipan bapaknya.

Leo      : (leo senyum melihat suci yang sudah jauh lbih baik dari kemarin,dan berdiri dari kejauhan 2 meter dari suci).
Suci     : (menangis melihat kedatangan kakaknya leo)
Leo      : (memeluk adiknya) jangan pernah membenciku walaupun hanya sedetik, kau gak boleh benci samaku. (menangis)
Suci     : (mengangguk-anggukkan kepalanya)
Leo      : leo ini ada titipan untukmu? (sambil memberikan titipan bapaknya)
Suci     : (membuka kertas itu, tak ada yang tau apa isi kertas itu, tapi mona menangis)

Surat pak leo di tampilkan dislide.